|
Hutan di Kabupaten Yalimo memiliki banyak potensi serangga namun saat
ini mulai menurun habitatnya karena penebangan pohon secara tidak teratur.
Serangga ini ditemukan penulis di kampung Hubliki Distrik Abenaho Kabupaten
Yalimo atau jalan trans Wamena-Yalimo Km-108 tanggal 23 Desember 2013 jam 7:24
Wit. Dalam bahasa lokal menyebutnya”Yangkam” serangga ini hidup tidak sembarang
tempat namun hidup pada pohon tertentu membuat lubang kayu dan hidupnya bukan
individu tapi kelompok serangga ini bertelur sampai menetas didalam kayu. Kayu
tersebut masyarakat menyebutnya”Yangkam a-e” darisitulah Yangkam keluar
saat-saat tertentu. Serangga yang paling aneh ini masyarakat jika ketemu mereka
mengambilnya untuk dikonsumsi.
Kerajaan
: Animalia
Filum
: Arthropoda
Upafilum
: Hexapoda
Kelas
: Insecta
Serangga (disebut pula Insecta,
dibaca "insekta") adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang bertungkai enam (tiga pasang); karena itulah
mereka disebut pula Hexapoda (dari bahasa Yunani yang berarti "berkaki
enam")
Kajian mengenai peri kehidupan serangga disebut entomologi Serangga termasuk dalam kelas insekta (subfilum Uniramia) yang dibagi
lagi menjadi 29 ordo, antara lain Diptera (misalnya lalat), Coleoptera (misalnya kumbang), Hymenoptera (misalnya semut, lebah, dan tabuhan), dan Lepidoptera (misalnya
kupu-kupu dan ngengat). Kelompok Apterigota terdiri dari 4 ordo karena semua
serangga dewasanya tidak memiliki sayap, dan 25 ordo lainnya termasuk dalam
kelompok Pterigota karena memiliki sayap.
Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat
adaptasi yang sangat tinggi. Ukuran serangga relatif kecil dan pertama kali
sukses berkolonisasi di bumi.
Sejarah
- Keaneka-ragaman serangga telah terdapat pada periode Carboniferous (sekitar 300 juta tahun yang lalu).
- Pada periode Permian (270 juta tahun yang lalu) beberapa kelompok serangga telah menyerupai bentuk yang dijumpai sekarang.
- Banyak fosil serangga yang ditemukan berumur puluhan juta tahun yang lalu tidak beda jauh dengan serangga saat ini, misalnya fosil wereng berumur 25 juta tahun yang ditemukan di Dominika yang terperangkap pada getah pinus, dan masih banyak lagi fosil-fosil serangga yang ditemukan yang berumur puluhan juta tahun.
- Sayap pada serangga mungkin pada awalnya berevolusi sebagai perluasan kutikula yang membantu tubuh serangga itu menyerap panas, kemudian baru menjadi organ untuk terbang Pandangan lain menyarankan bahwa sayap memungkinkan hewan itu meluncur dari vegetasi ke tanah, atau bahkan berfungsi sebagai insang dalam serangga akuatik. Hipotesis lain menyatakan bahwa sayap serangga berfungsi untuk berenang sebelum mereka berfungsi untuk terbang
Kemampuan
- Salah satu alasan mengapa serangga memiliki keanekaragaman dan kelimpahan yang tinggi adalah kemampuan reproduksinya yang tinggi, serangga bereproduksi dalam jumlah yang sangat besar, dan pada beberapa spesies bahkan mampu menghasilkan beberapa generasi dalam satu tahun
- Kemampuan serangga lainnya yang dipercaya telah mampu menjaga eksistensi serangga hingga kini adalah kemampuan terbangnya. Hewan yang dapat terbang dapat menghindari banyak predator, menemukan makanan dan pasangan kawin, dan menyebar ke habitat baru jauh lebih cepat dibandingkan dengan hewan yang harus merangkak di atas permukaan tanah.
- Umumnya serangga mengalami metamorfosis sempurna, yaitu siklus hidup dengan beberapa tahapan yang berbeda: telur, larva, pupa, dan imago. Beberapa ordo yang mengalami metamorfosis sempurna adalah Lepidoptera, Diptera, Coleoptera, dan Hymenoptera. Metamorfosis tidak sempurna merupakan siklus hidup dengan tahapan : telur, nimfa, dan imago. Peristiwa larva meniggalkan telur disebut dengan eclosion. Setelah eclosion, serangga yang baru ini dapat serupa atau berbeda sama sekali dengan induknya. Tahapan belum dewasa ini biasanya mempunyai ciri perilaku makan yang banyak.
Pertumbuhan tubuh dikendalikan dengan menggunakan
acuan pertambahan berat badan, biasanya dalam bentuk tangga dimana pada setiap
tangga digambarkan oleh lepasnya kulit lama (exuvium), dimana proses ini disebut molting. Karena itu pada setiap tahapan, serangga tumbuh
sampai dimana pembungkus luar menjadi terbatas, setelah ditinggalkan lagi dan
seterusnya sampai sempurna.
Ragam
Lebih dari 800.000 spesies insekta sudah ditemukan. Terdapat
5.000 spesies bangsa capung (Odonata), 20.000 spesies bangsa belalang (Orthoptera), 170.000 spesies bangsa kupu-kupu
dan ngengat
(Lepidoptera), 120.000 bangsa lalat dan kerabatnya (Diptera), 82.000 spesies bangsa kepik (Hemiptera), 360.000 spesies bangsa kumbang (Coleoptera), dan 110.000 spesies bangsa semut dan lebah (Hymenoptera).
Ordo Lepidoptera ketika fase larva memiliki tipe mulut pengunyah,
sedangkan ketika imago memiliki tipe mulut penghisap. Adapun habitat dapat
dijumpai di pepohonan.
Ordo Collembola memiliki ciri khas yaitu memiliki collophore, bagian
yang mirip tabung yang terdapat pada bagian ventral di sisi pertama segmen
abdomen. Ada beberapa dari jenis ini yang merupakan karnivora dan penghisap
cairan. Umumnya Collembolla merupakan scavenger yang memakan sayuran dan jamur
yang busuk, serta bakteri, selain itu ada dari jenis ini yang memakan feses
Artropoda, serbuk sari, ganggang, dan material lainnya.
Ordo Coleoptera memliki tipe mulut pengunyah dan termasuk herbivore.
Habitatnya adalah di permukaan tanah, dengan membuat lubang, selain itu juga
membuat lubang pada kulit pohon, dan ada beberapa yang membuat sarang pada dedaunan .
Ordo Othoptera termasuk herbivora, namun ada beberapa spesies
sebagai predator.Tipe mulut dari ordo ini adalah
tipe pengunyah. Ciri khas yang dapat dijumpai yaitu sayap depan lebih keras
dari sayap belakang.
Ordo Dermaptera mempunyai sepasang antenna, tubuhnya bersegmen
terdiri atas toraks dan abdomen [3]. Abdomennya terdapat bagian seperti
garpu [3]. Ordo Diplura memiliki mata
majemuk, tidak terdapat ocelli, dan tarsinya terdiri atas satu segmen.
Habitatnya di daerah terrestrial, dapat ditemukan di bawah batu, di atas tanah,
tumpukan kayu, di perakaran pohon, dan di gua. Ordo ini merupakan pemakan humus
[3].
Ordo Hemiptera memiliki tipe mulut penusuk dan penghisap. Ada
beberapa yang menghisap darah dan sebagian sebagai penghisap cairan pada
tumbuhan. Sebagian besar bersifat parasit bagi hewan, tumbuhan, maupun manusia.
Ordo ini banyak ditemukan di bagian bunga dan daun dari tumbuhan, kulit pohon,
serta pada jamur yang busuk [3].
Ordo Odonata memiliki tipe mulut pengunyah. Umumnya Ordo ini
termasuk karnivora yang memakan serangga kecil dan sebagian bersifat kanibal atau suka memakan sejenis. Habitatnya adalah di dekat perairan. Biasanya
ditemukan di sekitar air terjun, di sekitar danau, dan pada daerah bebatuan [3].
Sub kelas Diplopoda memiliki ciri tubuh yang panjang seperti cacing
dengan beberapa kaki, beberapa memiliki kaki berjumlah tiga puluh atau lebih,
dan segmen tubuhnya menopang dua bagian dari tubuhnya [2]. Hewan jenis ini memiliki kepala
cembung dengan daerah epistoma yang besar dan datar pada bagian bawahnya [2].
Habitatnya adalah di lingkungan yang basah, seperti di
bawah bebatuan, menempel pada lumut, di perakaran pohon, dan di dalam tanah. Tipe
mulutnya adalah pengunyah [2]. Beberapa dari jenis ini merupakan
scavenger dan memakan tumbuhan yang busuk, selain itu ada beberapa yang
merupakan hama bagi tanaman [2].
Metamorfosis pada Serangga
Hewan ini juga merupakan contoh klasik metamorfosis. Setiap serangga mengalami proses
perubahan bentuk dari telur hingga ke bentuk dewasa yang siap
melakukan reproduksi. Pergantian tahap bentuk tubuh ini
seringkali sangat dramatis. Di dalam tiap tahap juga terjadi proses
"pergantian kulit" yang biasa disebut proses pelungsungan. Tahap-tahap ini disebut instar. Ordo-ordo serangga seringkali
dicirikan oleh tipe metamorfosisnya. Metamorfosis pada serangga ada 2, yaitu
metamosfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna, perbedaan yang mencolok
pada metamorfosis sempurna adanya tahap membentuk kepompong sedangkan pada
metamorfosis tidak sempurna tidak adanya tahap kepompong.
Morfologi Serangga
Secara morfologi, tubuh serangga dewasa dapat
dibedakan menjadi tiga bagian utama, sementara bentuk pradewasa biasanya
menyerupai moyangnya, hewan lunak beruas mirip cacing. Ketiga bagian tubuh serangga dewasa adalah kepala (caput), dada (thorax), dan perut (abdomen).
Makanan serangga
makanan pada serangga tergantung pada tipe pada
mulutnya, ada beberapa jenis tipe mulut pada serangga yang ini juga akan
menentukan jenis makanannya yaitu : menusuk menghisap, menggigit
mengunyah. dalam dunia serangga ada beberapa jenis makanan yang sering
ditemukan, yaitu serangga jenis herbivora, karnivora dan ada juga omnivora
kaka klasifikasi tentang serangga,bagian ini sya sangat tertarik,trimakasih.
BalasHapusTrimakasih kak atas pengelolaan metamorfosis hewan dan tumbuhan,dan sya sgt sepakat dan sangat tertarik kak.
BalasHapus