Kabupaten Yalimo Tim Pengelola Hutan Desa Lasikma dan Usabiye
oleh : Hermanus Mabel,S.Hut
A. Ular kawat
Jenis ular ini kami sering
melihat gambar dan data dari berbagai sumber bahwa kehidupan daerah
penyebarannya hamper semua Negara termasuk Indonesia dan khususnya papua ternya
saya dapat jumpai juga ada di kabupaten yalimo.
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Spesies : R. braminus
Ramphotyphlops braminus
(Daudin, 1803)
(Daudin, 1803)
Typhlops braminus
Typhlina braminus
Typhlina braminus
Ular
kawat merupakan sejenis ular yang terkecil di dunia. Nama ilmiahnya adalah Ramphotyphlops
braminus (Daudin, 1803). Sementara nama-namanya dalam bahasa lain adalah common
blindsnake, Brahminy blindsnake, flowerpot snake, bootlace snake (Eng.); ular
kawat, ular cacing (Ind.)
Kebiasaan dan ekologi
Ular
ini sama
ukuran cacing tanah dan sangat
mirip cacing. Sering ditemukan di bawah perabotan rumah, di balik
pot-pot tanaman dan di halaman, di bawah batu dan kayu-kayu busuk, ular ini
dengan segera menggelepar seperti cacing bila terusik. Namun bila diamati
dengan seksama, terlihat ular ini memiliki sisik yang berkilau dan kulitnya
tidak berlendir.
Ular
kawat menggemari tempat-tempat yang sedemikian untuk mencari mangsanya yang
berupa telur-telur semut, rayap dan
berbagai serangga kecil
lainnya. Mulutnya begitu kecil, dan hanya cukup untuk menelan mangsanya yang
juga amat kecil. Karena itu adanya sangka-sangkaan orang bahwa ular kawat
termasuk semacam ular yang amat berbisa dan dapat mematikan manusia hanyalah
mitos yang tidak berdasar. Ular ini bahkan tidak mampu menggigit orang.
Ular
ini diduga berbiak secara partenogenesis, yakni telurnya berkembang
menjadi individu ular tanpa dibuahi oleh ular jantan. Dugaan ini muncul karena
semua spesimen ular ini yang berhasil dikumpulkan ternyata teridentifikasi
dengan kelamin betina (Tweedie, 1983). Sejenis ular lain yang juga diketahui
memiliki kemampuan partenogenesis adalah ular karung Papua (Acrochordus arafurae).
Kebiasaan
ular ini yang hidup di bawah tanah (fossorial), ukurannya yang amat
kecil, dan kemampuan partenogenesisnya, menjadikan ular kawat ini mudah
tersebar luas; populasinya dapat terbentuk hanya dengan satu spesimen ular yang
terbawa dalam tanah pada pot tanaman.
Penyebaran
Penyebaran
ular ini amat luas: Afrika
(Zanzibar, Tanzania, Mozambique, Somalia, Kamerun, Benin, Togo, Pantai Gading).
Madagaskar, kepulauan-kepulauan Comoro, Mascarenes, Seychelles, Mauritius,
Reunion, Rodrigues.namun akhirnya juga ular ini saya dapat
jumpai pada area tim kerja hutan desa lasikma dan usabie kabupaten yalimo.
Asia tropis (Arab, Persia, India, Srilanka, Myanmar,
Muangthai, Indochina, Tiongkok selatan, Jepang selatan, Hongkong, Taiwan,
Filipina, Semenanjung Malaya, dan kepulauan-kepulauan di Samudera Hindia).
Pasifik
(Guam, Solomon, New Caledonia, Hawaii), Meksiko, Guatemala dan Hindia Barat.
Di
Indonesia ular kawat menyebar di seluruh kepulauan.
Jenis yang berkerabat
Ada
beberapa banyak spesies ular kawat lainnya dari marga Typhlops di
Indonesia barat, Cyclotyphlops di Sulawesi dan Acutotyphlops di
Papua. Kerabat dekat ular kawat, yakni Ramphotyphlops lineatus
(Schlegel, 1839), memiliki panjang tubuh sampai sekitar 48 cm dan menyebar dari
Thailand, Semenanjung Malaya, Singapura, Sumatra, Nias, Kalimantan, Jawa barat
dan tengah.
Sumber:
·
Tweedie,
M.W.F. 1983. The Snakes of Malaya. The Singapore National Printers
·
Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
·
Data lapangan tim